Rabu, 31 Oktober 2012

praktek konseling




KONSELING
Konseling berasal dari bahasa latin yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang kemudian dirangkai dengan “menerima atau memahami”.
Konseling adalah suaatu proses interaksi antara konselor dan konseli yang bertujuan konselor memberikan bantuan kepada konseli(orang yang menerima bantuan)agar konseli mampu mengatasi hambatan-hambatan perkembagan dirinya dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadin yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu (division of counseling psychology)


Self  actualization
Dalam penelitian telah terbukti bahwa self-actualization memiliki korelasi yang tinggi teerhadap suksesnya konseling.(foulds,1969)
Hal ini dimengerti karena mereka yang sukses dalam self-actualization dalam hidupnya dapat dipakai sebagai model untuk orang lain, terutama bagi konseli yang minta bantuan kepadanya.
Self-actualization menunjukan secara tidak langsung bahwa orang data hidup dan memenuhi kebutuhanya secara langsung, karena ia mempunyai kekuatan dalam dirinya yang mengarahkan hidupnya. Merka dapat mengekspresikan dirinya secara bebas dan terbuka. Konselor yang dapat self-actualization memiliki kemampuan mengadakan hubungan social yang hangat. Intim dan secara umum mereka sangat efektif dalam hidupnya.







Praktek konseling
konseling ini diawali oleh konseli/klien yang mana konseli merasa membutuhkan bantuan konselor untuk menyelesaikan permasalahan priadi konseli
bapak rahman sebagai konselor
joni sebagai konseli
Konseli             : “toktoktok” (konseli mengetuk pintu) “selamat siang bapak”,,
Konselor          : “selamat siang” jawab pak rahman. “silahkan masuk joni” lanjut pak rahman
Konseli             : “iya pak, terimakasih” jawab joni                            
Konselor          : “apa kabar joni hari ini?” Tanya pak rahman.
Konseli             : “baik pak,” jawab joni,
Konselor          : “ ada yang bisa bapak bantu joni?” Tanya pak rahman,, “kamu terlihat ada yang dipikirkan.” Lanjut pak rahman.
Konseli             : “begini pak saya merasa tidak nyaman disekola.” Jawab joni
Konselor          : “seperti apa yang kamu rasakan jon” Tanya pak rahman.
Konseli             : “ saya merasa berat, tidak ada semangat untuk masuk sekolah juga belajar.”jawab joni
Konselor          : “apa yang sebenarna  membuatmu seperti itu,?,, bisa kamu ceritakan lebih detail joni!” seru pak rahman kepada joni
Konseli             : “ saya sulit konsentrasi pelajaran pak, sehingga saya sering menjadi bahan tertawaan saat guru bertanya dan saya bingung menjawabnya.” Eehmm(joni gumam sambil mengerutkan dahi ) “ saya sakit hati, malu,dan saya bosan di kelas pak”. Joni bercerita
Konselor          : “kamu kesulitan konsentrasi,, itu yang menyebabkan kamu tidak paham pelajaran, sehingga begitu kamu ditanya,, kamu binggung..?” (pak rahman pertegas pernyataan joni)
Konseli             : “ betul pak.” Jawab joni
Konselor          : “menurut kamu apa yang menyebabkan kamu sulit konsentrasi, jon?” Tanya pak rahman.
Konseli             : “ tidak tahu, pak. Saya bingung.” Jawab joni.
Konselor          : “ kamu tadi bilang sulit konsentrasi, itu pasti ada sebabnya jon, oke,, sekarang kamu ceritakan apa yang kamu sering risaukan/pikirkan akhir-akhir ini!.” Seru pak rahman
Konseli             :. “begini pak,, minggu terakhir ini saya sering memikirkan ibu saya,, saya kasihan dngan ibu saya,,” jawab joni,, (lalu joni tiba-tiba diam)
Konselor          : “ iya jon, kenapa dengan ibu kamu, apa yang terjadi dengan ibu kamu,, ceritakan saja.!,, agar kamu bisaa membantu dirimu sendiri dan ibu kamu..!! seru pak rahman
Konseli             : “ ibu sayaa,, sekarang bekerja sendirian,, semenjak bapak meninggal, ibu bekerja membiayai kami, menghidupi kami, sendirian, dan terkadang ada orang datang menagih hutang bapak saya yang dahulu,,saya melihat ibu kasihan,, tetapi saya bingung harus bantu apa,, kalo saya tidak bantu ibu,,, kasihan ibu,,”
Konselor          : “ iya,,, betul,,kasihan ibu harus mengurusi semuanya.” Kata pak rahman
Konselor          : “kamu sudah bantu ibu apa jon?” Tanya pak rahman
Konseli             : “belum pak, saya ingin bantu ibu, tapi saya bingung harus bantu apa”. (joni tampak bingung)
Konselor          : “joni, mungkin punya waktuluang,/ memanfaatkan waktu untuk membanttu ibu setelah sekolah,? Tanya pak rahman
Konseli             : “iya sih pak, saya setelah pulang dari sekolah saya hanya bermain saja,,” jawab joni
Konselor          : “menurut kamu jon, apa yang bisa kamu perbuat untuk ibu di waktu luang kamu?” Tanya pak rahman.
Konseli             : “apa ya pak,?? Saya bisa apa?.” Joni balik bertanya, tetapi bingung
Konselor          : ‘jon, kamu bisa bantu ibu kamu dimulai dari apa yang kamu sukai, entah merapikan rumah,/ berjualan untuk mencari biaya sekolah, atau apa?’ saran pak rahman
Konseli             : “nah iya pak, saya suka main ke pasar,,” jawab joni
Konselor          : “ kamu suka main ke pasar, betulkan!” seru pak rahman
Konseli             : “iy pak,” jawab joni
Konselor          : “ sekarang, menurut kamu apa yang bisa kamu perbuat di pasar utuk bantu ibu kamu.?” Tanya pak rahman
Konseli             : “ikut jualan pak” jawab joni,
Konseor           : “ kamu suka berjualan jon?”Tanya pak rahman
Konseeli           : “betul pak, bisa bantu ibu kan?” Tanya joni
Konselor          : “menurut joni sendiri bagaimana?,,Tanya pak rahman
Konseli             : “iya, saya bisa dapat uang untuk biaya sendiri,” jawab joni
Konselor          : “ iya juga,, tapi bagaimana dengan sekolahmu?” Tanya pak rahman
Konseli             : “ saya harus atur waktu pak, membantu ibu dan belajar di malam hari.” Jawab joni.
Konselor          : “ oke, kamu bilang harus atur waktu, betul kan jon?, karna jangan sampai kamu merasa bantu ibu kamu, tetapi kamu tidak tanggung jawab dengan belajarmu dan sekolahmu,!” himbauan pak rahman
Konseli             : “ iya saya akan berusaha bantu ibu, dan tetap tanggung jawab sekolahku, saya tidak mau ibu kecewa kalau saya mendapat nilai jelek/bahkan tidak lulus,, jawab joni
Konselor          ; “ sekarang bagaimana perasaan dan pikiranmu jon?” Tanya pak raahman
Konseli             : “iya pak sekarang saya merasa lega,” jawab joni
Konselor          : “kamu sudah mengertikan apa yang harus kamu perbuat jon?” Tanya pak rahman
Konseli             : “ iya pak, terimakasih banyak, saya akan bantu ibu dan belajar yang giat agar tidak mengecwakan ibu.” Jawab joni
Konselor          : “ apa masih ada lagi yang bia bapak bantu jon?” Tanya pak rahman
Konseli             : “ saya rasa hari ini sudah cukup pak, terimakasih” sahut joni (sambil berjabat tagan)
Konseor           : “sama-sama jon , ” jawab pak rahman
Konseli             : “mohon pamit. Pak selamat siang” ucap joni
Konselor          : “iya, selamat siang” jawab pak rahman

Demikianlah proses konseling yang berlangsung, yang mana sesuai dengan tujuan konseling sendiri yaitu tercapainya pemecahan masalah konseli, yakni berubahnya kebingungan konseli(joni) menjadi action(pengambilan tindakan) sebagai solusi pemecahan masalah,
Proses konseling ini memberika perubahan kepada konseli(joni) dlam hal pandangan terhadap suatu masalah, pendapat, ide, sikap, dan pengambilan keputusan
Proses konseling ini dilakukan sesuai dengan asas-asas konseling sehingga kenyamanan dan kepercayaan konseli/klien terjamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar