KONSELING
Konseling
berasal dari bahasa latin yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau
“bersama” yang kemudian dirangkai dengan “menerima atau memahami”.
Konseling
adalah suaatu proses interaksi antara konselor dan konseli yang bertujuan
konselor memberikan bantuan kepada konseli(orang yang menerima bantuan)agar
konseli mampu mengatasi hambatan-hambatan perkembagan dirinya dan untuk
mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadin yang dimilikinya, proses
tersebut dapat terjadi setiap waktu (division of counseling psychology)
Self actualization
Dalam
penelitian telah terbukti bahwa self-actualization memiliki korelasi yang
tinggi teerhadap suksesnya konseling.(foulds,1969)
Hal ini
dimengerti karena mereka yang sukses dalam self-actualization dalam hidupnya
dapat dipakai sebagai model untuk orang lain, terutama bagi konseli yang minta
bantuan kepadanya.
Self-actualization
menunjukan secara tidak langsung bahwa orang data hidup dan memenuhi
kebutuhanya secara langsung, karena ia mempunyai kekuatan dalam dirinya yang
mengarahkan hidupnya. Merka dapat mengekspresikan dirinya secara bebas dan
terbuka. Konselor yang dapat self-actualization memiliki kemampuan mengadakan
hubungan social yang hangat. Intim dan secara umum mereka sangat efektif dalam
hidupnya.
Praktek
konseling
konseling
ini diawali oleh konseli/klien yang mana konseli merasa membutuhkan bantuan
konselor untuk menyelesaikan permasalahan priadi konseli
bapak rahman sebagai konselor
joni sebagai konseli
Konseli : “toktoktok” (konseli mengetuk pintu) “selamat siang
bapak”,,
Konselor : “selamat
siang” jawab pak rahman. “silahkan masuk joni” lanjut pak rahman
Konseli : “iya pak, terimakasih” jawab joni
Konselor : “apa kabar
joni hari ini?” Tanya pak rahman.
Konseli : “baik pak,”
jawab joni,
Konselor : “ ada yang bisa bapak bantu joni?”
Tanya pak rahman,, “kamu terlihat ada yang dipikirkan.” Lanjut pak rahman.
Konseli : “begini pak
saya merasa tidak nyaman disekola.” Jawab joni
Konselor : “seperti apa yang kamu rasakan jon”
Tanya pak rahman.
Konseli : “ saya merasa berat, tidak ada
semangat untuk masuk sekolah juga belajar.”jawab joni
Konselor : “apa yang sebenarna membuatmu seperti itu,?,, bisa kamu ceritakan
lebih detail joni!” seru pak rahman kepada joni
Konseli : “ saya sulit konsentrasi
pelajaran pak, sehingga saya sering menjadi bahan tertawaan saat guru bertanya
dan saya bingung menjawabnya.” Eehmm(joni gumam sambil mengerutkan dahi ) “ saya
sakit hati, malu,dan saya bosan di kelas pak”. Joni bercerita
Konselor : “kamu kesulitan konsentrasi,, itu
yang menyebabkan kamu tidak paham pelajaran, sehingga begitu kamu ditanya,,
kamu binggung..?” (pak rahman pertegas pernyataan joni)
Konseli : “ betul pak.” Jawab joni
Konselor : “menurut kamu apa yang menyebabkan
kamu sulit konsentrasi, jon?” Tanya pak rahman.
Konseli : “ tidak tahu, pak. Saya bingung.”
Jawab joni.
Konselor : “ kamu tadi bilang sulit
konsentrasi, itu pasti ada sebabnya jon, oke,, sekarang kamu ceritakan apa yang
kamu sering risaukan/pikirkan akhir-akhir ini!.” Seru pak rahman
Konseli :. “begini pak,, minggu terakhir
ini saya sering memikirkan ibu saya,, saya kasihan dngan ibu saya,,” jawab
joni,, (lalu joni tiba-tiba diam)
Konselor : “ iya jon, kenapa dengan ibu kamu,
apa yang terjadi dengan ibu kamu,, ceritakan saja.!,, agar kamu bisaa membantu
dirimu sendiri dan ibu kamu..!! seru pak rahman
Konseli : “ ibu sayaa,, sekarang bekerja
sendirian,, semenjak bapak meninggal, ibu bekerja membiayai kami, menghidupi
kami, sendirian, dan terkadang ada orang datang menagih hutang bapak saya yang
dahulu,,saya melihat ibu kasihan,, tetapi saya bingung harus bantu apa,, kalo
saya tidak bantu ibu,,, kasihan ibu,,”
Konselor : “ iya,,, betul,,kasihan ibu harus
mengurusi semuanya.” Kata pak rahman
Konselor : “kamu sudah bantu ibu apa jon?”
Tanya pak rahman
Konseli : “belum pak, saya ingin bantu ibu,
tapi saya bingung harus bantu apa”. (joni tampak bingung)
Konselor : “joni, mungkin punya waktuluang,/
memanfaatkan waktu untuk membanttu ibu setelah sekolah,? Tanya pak rahman
Konseli : “iya sih pak, saya setelah pulang
dari sekolah saya hanya bermain saja,,” jawab joni
Konselor : “menurut kamu jon, apa yang bisa
kamu perbuat untuk ibu di waktu luang kamu?” Tanya pak rahman.
Konseli : “apa ya pak,?? Saya bisa apa?.”
Joni balik bertanya, tetapi bingung
Konselor : ‘jon, kamu bisa bantu ibu kamu
dimulai dari apa yang kamu sukai, entah merapikan rumah,/ berjualan untuk
mencari biaya sekolah, atau apa?’ saran pak rahman
Konseli : “nah iya pak, saya suka main ke
pasar,,” jawab joni
Konselor : “ kamu suka main ke pasar,
betulkan!” seru pak rahman
Konseli : “iy pak,” jawab joni
Konselor : “ sekarang, menurut kamu apa yang
bisa kamu perbuat di pasar utuk bantu ibu kamu.?” Tanya pak rahman
Konseli : “ikut jualan pak” jawab joni,
Konseor : “ kamu suka berjualan jon?”Tanya
pak rahman
Konseeli : “betul pak, bisa bantu ibu kan?”
Tanya joni
Konselor : “menurut joni sendiri
bagaimana?,,Tanya pak rahman
Konseli : “iya, saya bisa dapat uang untuk
biaya sendiri,” jawab joni
Konselor : “ iya juga,, tapi bagaimana dengan
sekolahmu?” Tanya pak rahman
Konseli : “ saya harus atur waktu pak,
membantu ibu dan belajar di malam hari.” Jawab joni.
Konselor : “ oke, kamu bilang harus atur waktu,
betul kan jon?, karna jangan sampai kamu merasa bantu ibu kamu, tetapi kamu
tidak tanggung jawab dengan belajarmu dan sekolahmu,!” himbauan pak rahman
Konseli : “ iya saya akan berusaha bantu
ibu, dan tetap tanggung jawab sekolahku, saya tidak mau ibu kecewa kalau saya
mendapat nilai jelek/bahkan tidak lulus,, jawab joni
Konselor ; “ sekarang bagaimana perasaan dan
pikiranmu jon?” Tanya pak raahman
Konseli : “iya pak sekarang saya merasa
lega,” jawab joni
Konselor : “kamu sudah mengertikan apa yang
harus kamu perbuat jon?” Tanya pak rahman
Konseli : “ iya pak, terimakasih banyak,
saya akan bantu ibu dan belajar yang giat agar tidak mengecwakan ibu.” Jawab
joni
Konselor : “ apa masih ada lagi yang bia bapak
bantu jon?” Tanya pak rahman
Konseli : “ saya rasa hari ini sudah cukup
pak, terimakasih” sahut joni (sambil berjabat tagan)
Konseor : “sama-sama jon , ” jawab pak rahman
Konseli : “mohon pamit. Pak selamat siang”
ucap joni
Konselor : “iya, selamat siang” jawab pak
rahman
Demikianlah
proses konseling yang berlangsung, yang mana sesuai dengan tujuan konseling
sendiri yaitu tercapainya pemecahan masalah konseli, yakni berubahnya
kebingungan konseli(joni) menjadi action(pengambilan tindakan) sebagai solusi
pemecahan masalah,
Proses
konseling ini memberika perubahan kepada konseli(joni) dlam hal pandangan
terhadap suatu masalah, pendapat, ide, sikap, dan pengambilan keputusan
Proses
konseling ini dilakukan sesuai dengan asas-asas konseling sehingga kenyamanan
dan kepercayaan konseli/klien terjamin.